BANGKALAN - Dewan Perwakikan Mahasiswa Fakultas pertanian Universitas Tronojoyo Madura (UTM), Menggelar Sekolah Legislasi dan advokasi yang bertempat di Gedung Student Center (GSC) Universitas Trunojoyo Madura, Pada hari Sabtu, (16/07/22).
Dengan mengusung tema “Terbentuknya Legislator muda yang kritis guna menyambut Indonesia Emas 2045”.
Dalam acara tersebut di hadiri Rektor Universitas Trunojoyo Madura, serta jajaran Dekanat Fakultas Pertanian dalam pembukaan acara SELEGSI ini, hingga dengan pemotongan tumpeng dari Bapak Agus selaku Wakil Dekan 3 Bidang kemahasiswaan.
Acara pembukaan Sekolah Legislasi dan Advokasi (SELEGSI), menampilkan Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Pertanian (UKM-FP) Kesenian Daun dengan menampilkan tari Tanduk Majeng. Tarian ini merupakan tarian tradisional madura dengan bertujuan mengenalkan budaya yang berada di Madura kepada para peserta (SELEGSI).
SELEGSI DPM-FP 2022 di pandu langsung oleh MC formal yang merupakan potra potri Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Selain itu, acara ini di isi oleh pemateri yang luar biasa diantaranya: Slamet Aryadi, S.Psi (Dewan Perwakilan Rakyat Republik indonesia), H. Muhammad Nasih Aschal, S.Pd. (DPRD JATIM), Mathur Husyairi, S.A. (DPRD JATIM), Dr. Safi S. H.,M. H. (Dekan Fakultas Hukum) dan Kurdi, S.T (KETUM DPM KM UTM 2020).
Saat Hotimatus Zahroh di wawanca oleh SUARAINDONESIA, selaku Ketua Umum DPM-FP 2022 mengatakan, Acara ini bertujuan untuk membentuk para calon pemimpin legislator muda, dengan harapan dapat menjadi penerus para Dewan Perwakilan Rakyat, baik ditingkat Daerah, Provinsi, ataupun sampai tingkat Nasional.
“Sekolah lagislasi dan advokasi ini, adalah suatu kegiatan yang dapat dijadikan bekal menjalani hidup sebagai aktivis mahasiswa, baik ketika ingin terjun di dunia kampus, maupun mempunyai minat terjun di dunia pemerintahan, seperti para pemateri yang mengisi pada acara SELEGSI DPM-FP 2022," ucapnya.
"Juga untuk membangun daya kritis generasi muda," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Hoirur Rosikin |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi